ZAMAN GEMBALA BERLALU TENGGELAM ISU DPR HEBOH DI MASA KINI


ARTIKEL: ZAMAN DAHULU DAN ZAMAN SEKARANG
Oleh seorang gembala mudah 
Gereja-gereja baptis west Papua

By.Doulos Alear Yoman
Poto seorang gembala mudah di tanah Papua


ZAMAN GEMBALA BERLALU TENGGELAM ISU DPR HEBOH DI MASA KINI

                 

PROLOG

Para pembaca yang mulia dan terhormat, saya ingin menulis sedikit perkembangan zaman diera 60-AN hingga 2000-AN. Mesti informasi kurang lengkap sebab penulis lahir diera 90-AN namun saya merasa terdorong menulis apa yang saya lihat dan dengar meski singkat. Artikel kecil ini kirahnya bermanfaat dan kesadaran bagi kita sekalian yang berada di dunia yang terus berubah ini. 

Kehidupan Sebelum Misionaris Asing

Sebelum Injil dinyatakan di kalangan orang Papua, orang Papua sudah biasa hidup harmonis, tertip dan nyaman. Pada waktu itu nama yang dikagumkan adalah Kepala-kepala Suku. Setiap Kepala Suku diangkat sebagai pemimpin sehingga dihormati dan didengarkan sebab kepala Suku adalah pemimpin yang mampu mengendalikan situasi dan menjadi jawaban. Kepala suku dipandang terhormat dan berwibawa dalam tindakkan kepala Suku diakui dan dikenal baik kepala Suku menjadi figur yang baik. Kepala Suku berperan aktif dalam segala hal secara Ekonomi, Pendidikkan, Kesehatan, dan Kepercayaan adat istiadat. Sehingga kepala Sukulah yang dipercayai serta didengarkan. 

Nama Gembala: Hamba Tuhan Ditaklukkan Oleh Umat 

Namun zaman Kepala Suku sudah kurang menarik disekitar tahun 1956-1983 merupakan di mana orang Lani menerima Injil yang dinyatakan oleh misionaris ABMS (GIA) Australian Baptist Missionary/Golobal Intraction Action kepada orang Lani di Tiom dari sejak itu yang dikagumi adalah nama Hamba Tuhan/Gembala. Sebab Gembala dikaderkan langsung dari Misionaris Nama Gembala atau Pemberita Injil Sungguh menggemparkan, sangat populer terhormat serta berwibawa. Hamba Tuhan disukai, didengarkan, dihargai serta ditakuti seluruh jemaat mulai dari bayi-bayi yang ada dalam kandungan hingga usia lanjut. Di mana suara hamba Tuhan atau Gembala tidak bisa dilawan justru dituruti gembala dianggap Wakil Allah di bumi yang harus didengarkan jika dilawan ada konsekuensi Kutuk atau Berkat, kuasa dan urapan Allah ada pada Gembala sehingga sulit dan tidak berani menentang suara Gembala. Hamba Tuhan atau Gembala benar-benar berwibawa terhormat dihadapan seluruh jemaat pengaruh dan harga seorang Gembala terlalu mahal dan nama Gembala sungguh harum serta menyenankan hati jemaat.

Sehingga dari jemaat memberi persembahan hasil bumi bahkan uang tak tanggung pikir lebih bernilai bagi jemaat adalah saya punya persembahan yang harus diterima seorang Gembala bahkan relah memberikan anak-anak gadis yang perawan kepada Gembala jika anak mereka dinikahkan dengan seorang hamba Tuhan para orang tua senang dan sangat bersukacita, sebab mereka yakin anak mereka hidup terjamin bersama hamba Tuhan. Memposisikan hamba Tuhan paling terdepan hamba Tuhan disalut baik dan segala sesuatu disediakan bagi hamba Tuhan, hamba Tuhan tidak perlu susah hingga hamba Tuhan dianggap penentu sebab kunci Kerajaan Surga ada pada Gembala. Gembala dianggap penentu nasib umat Tuhan ke Surga atau Neraka. Gembala dipandang pahlawan dan jawaban yang pasti, bersama Gembala hati mereka legah tenang dan damai.

Persembahan/Persepupuluan dikhususkan untuk Gembala/Hamba Tuhan sehingga tidak berani jemaat sentuh apalagi makan dizinkan dari Gembala pun ditolak karena Persembahan itu memang harus dinikmati orang-orang yang telah diurapi seumur hidup melayani Tuhan. Tetapi mungkin secara tidak sengaja jemaat makan pasti jemaat segera mengantikannya. Sebab jemaat anggap persembahan itu kudus dan didoakan sehingga tidak layak bagi jemaat kecuali Gembala Majelis pun tidak. 

 Zaman itu merupakan zaman Gembala/Hamba Tuhan namun sayangnya zaman itu berlalu pudar diganti Guru dan Mantri.

Guru & Mantri Favorit Masyarakat

Guru & Mantri muncul di tahun 1984-1988 dengan gaya baru nama yang dihebohkan dan menarik perhatian dikalangan masyarakat pada waktu itu adalah Guru dan Mantri, Guru dan Mantri sungguh menarik semua orang berbondong-bondong menjadi Guru dan Suster, Mantri jika Guru dan Mantri hadir disambut dan nama guru dan mantri sungguh-sungguh harum dikalangan Suku Lani khusus dan umum Papua. Guru dan Mantri dianggap pahlawan, penyembuh, semua orang tertarik menjadi guru dan Mantri. Maka itu yang menjadi guru dan mantri dianggap orang-orang terhormat dimata seluruh masyarakat. Namun zaman itu berlalu kelam nama Guru dan Mantri tidak lagi menjadi harum dan dipuji sebaliknya biasa sebab ada pergerakan zaman baru disekitaran tahun 1988 
hingga 2006. 

 Isu Proyek 

Isu Proyek sangat Heboh, menarik perhatian bagi masyarakat bahwa siapa yang memiliki kolam, kebun kopi, ternak, babi, ayam, kelinci dikasih uang besar sehingga semua masyarakat kerja non stop membanting tulang bekerja tak mengenal lelah lupa makan dan minum sebab menerima upah sesuai pekerjaan sehingga ada semangat terdorong kecil besar mulai dari anak-anak muda hingga orang tua kerja fokus seringkali tidak ada waktu istirahat semua waktu dan hari-hari yang mereka lalui diisi penuh. Maka itu tidak ada yang ngangur jalan-jalan semua kerja secara serius. Hanya zaman itu berlari kencang diganti sebuah zama baru yang sangat mengemparkan dunia adalah Anggota DPR & Kepala Kampung. 

Isu DPR & Kepala Kampung Menjadi Pusat Perhatian Masyarakat

DPR & Kepala Kampung di era 2006-2021 sebagai pergerakkan mondern yang berbauh politik, praktis berdampak luas di seluruh masyarakat membuka mata jika mendengar nama DPR & Kepala Kampung. Saat mendengar Nama DPR & Kepala Kampung ada semangat dan kebanggaan tersendiri. Para orang tua relah meberikan anak perempuan kepada DPR & Kepala Kampung sekalipun mereka tahu DPR & Kepala Kampung Punya isteri anak-anak, ada yang membangga-banggakan jika Om, Anak, Kakak, Adik Menjadi DPR & Kepala Kampung dengan semangat berlebihan bicara pun tak terkontrol gayanya abuh naik, menghilangkan nyawa manusia pun merasa mampu selesaikan dalam waktu singkat. Membawa isteri orang sewah hotel hinap semalam, memabuk-mabukkan, pesta pora, berfoya-foya semua orang ikut terpengaruh. Seakan-akan DPR & Kepala Kampung pengendali segala aspek kehidupan sehingga seluruh masyarakat mengharapkan mereka tungguh komando dari mereka tiap hari bertanya-tanya apakah ada sidang anggaran di kantor DPR, apakah Sudah alokasikan dana Desa..? Akhirnya kemandirian dan swadaya masyarakat semakin kurang secara perlahan. Jadinya intelektual, sarjanawan banyak pengangguran tukang jalan-jalan ke sana kemari tanpa tujuan. Pekerjaan kecil dianggap tidak penting, sebab sebagian besar sarjana anak-anak muda ingin merebut kursi DPR & Kepala Kampung. Anggota DPR & Kepala Kampung lebih dihargai di mana-mana di gereja, dipemerintahan bahkan dikalangan masyarakat lainnya. Akhirnya Hamba Tuhan dianggap biasa dan persembahan pun makan bersama, jemaat makan dengan Gembala. Jemaat tidak merasa bersalah makanan yang dikhususkan dan sulit membedakan status hamba Tuhan dan jemaat.  

 Pengaruh Theknologi Merusak Hubungan Keluarga"

Tidak terpisahkan dengan gaya hidup di atas munculnya Era Theknologi atau dikenal Zaman Now gaya terlalu canggi serta serba instan manusia jadi-jadian generasi yang muncul dengan gaya instan loading cepat, gaya lincah dan licik yang dikendalikan oleh Theknologi, kuliah oneline, jual beli bisnis oneline, ibadah pula oneline dan semua dengan oneline. Membuat manusia sepertinya hilang kendali dan dibawah arus alam pikiran. Seakan manusia hidup di atas awan-awan, semakin menjauh dan memburuk hubungan sesama keluarga, keharmonisan keluarga dipisahkan dengan Theknologi, hanphone, Laptop, Komputer dan lain sebagainya. Nilai hidup dan kasih mula-mula semakin pudar kehadiran theknologi memisahkan hubungan dan kasih persaudaraan. Sebab semua didominasi dengan kepentingan pribadi. Orang jauh didekatkan orang dekat dijauhkan nilai kasih dan kebersamaan semakin hilang diganti dengan kesibukkan masing-masing. 

EPILOG

Beberapa Era yang penulis jelaskan di atas yang menjadi kesimpulan saya adalah perkembangan zaman itu tidak salah memang harus terjadi kita akui bahwa itu adalah zaman yang unik dan setiap zaman pasti gaya hidup yang berbeda, ada warna dan dinamika yang berbeda itu hal yang wajar. Asal jangan manusianya dikendalikan oleh situasi. Tatapi manusialah yang harus menjadi jawaban atas keadaan dunia yang semakin berubah ini. Zaman theknologi tidak salah, Politik dan DPR tidak salah itu memang warna yang muncul di setiap zaman tetapi jangan kita terjerumus dalam dunia yang membawa kita kepada kehidupan yang tidak berpengharapan yang pasti. 

Tawaran politik semakin kencang diera Theknologi ini semua orang menganggap uang Raja dan Penting, Jabatan DPR & posisi strategis lainnya dianggap penting. Ingin terlibat, diposisi yang lebih baik dengan cara yang salah berambisi tinggi saling menjatuhkan satu sama yang lain. Meletakkan pengharapan kepada dunia.  

Dalam keadaan demikan kita harus sadar bahwa semuanya akan berakhir ditelan bumi tidak ada yang abadi di dunia ini. Meskipun dunia menggangap Uang segala-galanya, jabatan dan posisi mampu menyambung hidup terjamin kesehatan, dan menjadi kaya raya. 

Tetapi marilah kita yang percaya dan beriman kepada Yesus tetap tidak kurang pengharapakan kita kepada Kristus sebab Dialah segala-galanya. Dalam segala keadaan Yesus tetap nomor 1 satu. (Jesus Numbers One). Semua zaman boleh berubah tetapi jangan pernah mengantikan Yesus dalam hidupmu, dan pertahankan hidup benar dimata Tuhan sebab kita bukan anak-anak murahan dan ikut-ikutan oleh arus kehidupan di bumi ini.
Hamba Tuhan tetap hamba Tuhan nama hamba Tuhan tetap digemparkan disukai dan diberkati. Sama hanya nama yang lain sesuai profesi dan panggilan kita masing-masing jaga nama baik, percaya diri dan menjadi sarana bagi kemulian nama Tuhan kita Yesus Kristus.  

Ita Wakhu Purom 23 Oktober 2021

menulis artikel:
By. Angenak, Doulos Alear Yoman

Comments

Popular posts from this blog

INDONESIA KOLONIAL RASIS DAN FASIS SECARA ILEGAL MENDUDUKI DAN MENJAJAH ...

ROBERT ROUW BANUA ANGGOTA DPRRI, JOHN ROUW BANUA KETUA DPRP DAN JOHN RICHARD ROUW BANUA BUPATI KABUPATEN JAYAWIJAYA, TONY TESAR PERNAH MENJADI ANGGOTA DPDRI 2004-209, YORRYS RAWEYAI ANGGOTA DPR RI SUARA NOKEN DARI PAPUA-PEGUNUNGAN