Selebaran mahasiswa eksodus papua posko umum
SELEBARAN POSKO UMUM
EXODUS PELAJAR DAN MAHASISWA PAPUA SE – INDONESIA
“PON XX 2020 DI PAPUA - "TIDAK ADA MANFAATNYA BAGI MASYARAKAT ASLI PAPUA"
jayapura Papua, jumat/31/2020"
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 yang akan diselenggarakan pada 20 Oktober 2020 - 2 November 2020 di Papua, dengan titik kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke adalah pusat aktivitas kegiatan PON tersebut. Namun Pekan Olrahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua sebenarnya tidak ada manfaat sama sekali bagi Orang Asli Papua (OAP).
PON XX 2020 hanya memberi dampak positif secara ekonomi dan social bagi Negara Indonesia, elit-elit Papua, dan para pemangku kepentingan selaku masyarakat migran (Non Papua) di atas Tanah Papua. Sedangkan Orang Papua, kegiatan PON XX 2020 sama sekali tidak memberi dampak positif serupa.
PON XX 2020 di Papua hanya dilakukan dengan bertujuan untuk membangun image dan wacana politik di Indonesia dan dunia internasional bahwa di Papua tidak ada masalah. Karena kegiatan PON XX 2020 dapat dilaksanakan secara damai dan orang Papua sudah menjadi tuan ruamah agenda nasional, maka hal itu akan menjadi barometer keamanan Papua dan menjadi dasar bagi Jakarta untuk kampanye internasional tentang masalah Papua sudah damai.
PON XX 2020 di Papua hanya membangun wacana dan popularitas tanpa makna dan sarat kepentingan politik di kanca Negara dan elit-elit politik Papua. Ironisnya, kegiatan ini hanya sebagai sarana hiburan yang kosong untuk mengilangkan berbagai masalah di Papua seperti Operasi Militer di Nduga, Puncak, dan Intan Jaya. Belum lagi masalah persekusi, diskriminasi dan rasisme terhadap orang Papua di Surabaya (15 – 17 Agustus 2019), Malang (15 Agustus 2019), Semarang (18 Agustus 2019), Makassar, dan beberapa kota studi lainnya. Yang mengakibatkan pembunuhan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Orang Asli Papua, penangkapan sewenang-wenang terhadap Masyarakat Papua dan Mahasiswa, Exodus Pelajar dan Mahsiswa Papua Se – Indonesia besar-besaran, adanya teroror dan intiminasi dimana-mana, dan kriminalisasi atas ruang demokrasi bagi seluruh orang Asli Papua yang mau menuntut keadilan hukum secara terbuka di muka umum dan dimana saja.
Beberapa pernyataan rasional diatas sehingga bagi kami Exodus Pelajar dan Mahasiswa Papua Se – Indonesia bahwa seharusnya:
1. Pemerinta Papua dan Negara Indonesia harus lebih mengedepankan penyelesaian masalah-masalah Papua yang amat-sangat emergency secara kemanusiaan, ketimbang sibuk urus kegiatan PON XX 2020 di Papua yang tidak ada untung dan manfaatnya bagi seluruh masyarakat asli Papua.
2. Pemerinta Papua dan Negara Indonesia sebaiknya mengedepankan penyelesaian konflik Papua seperti tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan di Nduga semenjak awal Desember 2018 hingga kini, masalah rasisme 2019 yang mengakibatkan adanya perlakukan diskriminasi, persekusi, penangkapan, intimidasi, exodus pelajar dan mahasiswa papua, penembakan dan pembunuhan dimana-mana, serta pengungsian besar-besaran di Kabupaten Intan Jaya 2020 saat ini.
Jayapura, 31 Januari 2020
Comments